Rata Rata orang dgn sengaja mengatur pola makan supaya angka di timbangannya masihlah stabil alias berat tubuh tak naik. Namun satu orang wanita asal Milwaukee, AS, justru bertaruh nyawa karena berat badannya tak sanggup bertambah.
Sewaktu masa panas 2011, berat tubuh Lisa Brown (32) sejak mulai kelihatan makin menurun. Awalnya, dirinya tak terlampaui mempermasalahkannya. Tetapi, penurunan berat tubuh tetap berjalan sampai bertahun-tahun selanjutnya & tidak mampu dihentikan. Pilihanku :
jelly gamat alami
“Waktu itu umur aku kira kira 20-an," kata Lisa terhadap People. "Semua dalam kondisi baik-baik saja, hingga aku berumur seputar 28 thn & menikah. Selanjutnya mulailah berjalan penurunan berat tubuh."
Lisa serta mengalami muntah sehabis makan & tak mampu bergerak lantaran sakit perut yg parah. Dokter memberikan resep obat refluks asam, namun ga ada yg sukses.
Lantaran keadaan fisiknya itu, beberapa orang tidak jarang memberikan komentar kasar, seperti menyuruhnya utk makan burger supaya badannya lebih gemuk.
"Pada awalnya, aku mau membela diri atas komentar-komentar mereka," kata Lisa. “Saya sadar bahwa beberapa orang dapat mengemukakan hal-hal yg kejam, tetapi aku tahu yg sebenarnya."
Kepada Desember 2013, dia didiagnosis dgn penyakit superior mesenteric artery syndrome (SMA syndrome), satu buah kesukaran system pencernaan yg tidak biasa dimana bidang dari system pencernaannya terjepit & mencegah makanan buat melintasi saluran cerna.
Operasi korektif bisa membuatnya merasa tambah baik selagi sekian banyak bln, tetapi seterusnya kesehatannya kembali menurun.
Kepada Mei dulu, dgn berat tubuh cuma 40 kg (berat badannya sempat 63,5 kg), suaminya Patrick Brown (31) membawanya ke Cleveland Clinic. Dirinya menerima diagnosis baru terhadap awal Juli ialah diagnosis gastroparesis. Keadaan ini mencegah perut dari rasa kosong sepenuhnya.
"Perutnya tak bekerja dgn baik," kata dokternya, Dr Matthew Kroh, direktur bedah endoskopi. "Kami bakal senantiasa memberikan yg paling baik baginya utk mengembalikan beliau terhadap keadaan awal."
Lisa, yg saat ini cuma mempunyai berat tubuh 42,6 kg, senantiasa teratur kembali ke klinik kepada hri Senin buat mengetahui langkah-langkah yg dapat dilakukan berikutnya. Dirinya dapat dihubungkan ke suatu piranti makan hingga 20 jam sehari.
Tiap-tiap hri, dirinya senantiasa merasa optimis utk sanggup kembali ke keadaan normalnya.
"Ketika aku menonton ke musim depan, aku tahu aku tidak mau sempat jadi orang yg layaknya lalu. Namun aku baik-baik saja dgn itu," kata Lisa. "Pengalaman ini menciptakan aku jadi orang yg senantiasa rendah hati."