Sunday, November 15, 2015

Kandungan Jelly Gamat Gold G

Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, jelly gamat gold g mengandung protein 86% adalah mudah pecah pepsin enzim. Dari jumlah itu sekitar 80% dalam bentuk kolagen. Ini adalah sebagai pengikat dalam pertumbuhan jaringan tulang dan sendi. Dalam pertumbuhan tulang, kalsium saja tidak cukup karena tulang terdiri dari kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa tulang kolagen menjadi rapuh dan mudah patah. Sebaliknya jika tanpa kalsium, tulang akan menjadi kenyal. Selain menjaga tulang dan sendi, bersama-sama dengan kolagen keratin bertanggung jawab untuk elastisitas kulit.

Menurut Walter KM Yee, ahli gizi dari Malaysia. Efektivitas manfaat jelly gamat gold g beku tipis darah karena mucopolusacharida konten (MPS) yang lebih dikenal sebagai Glycosaminoglycans (lelucon). 'MPS bersama lelucon pelendiran melaksanakan dinding sel. Itulah gamat sebagai antithrombogenik untuk mencegah pembekuan oleh penipisan darah baik untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Menurut Tong Y Bagian Antitumor Farmakologi, Shanghai Institute of Materia Medica, Akademi Sains Cina, Shanghai, China, menemukan satu lagi senyawa antitumor disebut filinopsida A yang mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru, atau angiogenesis pada set tumor. A filinopsida 2-10 microliters suntikan pada tikus aorta disebabkan set tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga namun berkembang dan mati.

Read More →

Friday, July 10, 2015

Berat Badan Sulit Naik? Waspadai Penyakit Ini

Rata Rata orang dgn sengaja mengatur pola makan supaya angka di timbangannya masihlah stabil alias berat tubuh tak naik. Namun satu orang wanita asal Milwaukee, AS, justru bertaruh nyawa karena berat badannya tak sanggup bertambah.

Sewaktu masa panas 2011, berat tubuh Lisa Brown (32) sejak mulai kelihatan makin menurun. Awalnya, dirinya tak terlampaui mempermasalahkannya. Tetapi, penurunan berat tubuh tetap berjalan sampai bertahun-tahun selanjutnya & tidak mampu dihentikan. Pilihanku : jelly gamat alami

“Waktu itu umur aku kira kira 20-an," kata Lisa terhadap People. "Semua dalam kondisi baik-baik saja, hingga aku berumur seputar 28 thn & menikah. Selanjutnya mulailah berjalan penurunan berat tubuh."

Lisa serta mengalami muntah sehabis makan & tak mampu bergerak lantaran sakit perut yg parah. Dokter memberikan resep obat refluks asam, namun ga ada yg sukses.

Lantaran keadaan fisiknya itu, beberapa orang tidak jarang memberikan komentar kasar, seperti menyuruhnya utk makan burger supaya badannya lebih gemuk.

"Pada awalnya, aku mau membela diri atas komentar-komentar mereka," kata Lisa. “Saya sadar bahwa beberapa orang dapat mengemukakan hal-hal yg kejam, tetapi aku tahu yg sebenarnya."

Kepada Desember 2013, dia didiagnosis dgn penyakit superior mesenteric artery syndrome (SMA syndrome), satu buah kesukaran system pencernaan yg tidak biasa dimana bidang dari system pencernaannya terjepit & mencegah makanan buat melintasi saluran cerna.

Operasi korektif bisa membuatnya merasa tambah baik selagi sekian banyak bln, tetapi seterusnya kesehatannya kembali menurun.

Kepada Mei dulu, dgn berat tubuh cuma 40 kg (berat badannya sempat 63,5 kg), suaminya Patrick Brown (31) membawanya ke Cleveland Clinic. Dirinya menerima diagnosis baru terhadap awal Juli ialah diagnosis gastroparesis. Keadaan ini mencegah perut dari rasa kosong sepenuhnya.

"Perutnya tak bekerja dgn baik," kata dokternya, Dr Matthew Kroh, direktur bedah endoskopi. "Kami bakal senantiasa memberikan yg paling baik baginya utk mengembalikan beliau terhadap keadaan awal."

Lisa, yg saat ini cuma mempunyai berat tubuh 42,6 kg, senantiasa teratur kembali ke klinik kepada hri Senin buat mengetahui langkah-langkah yg dapat dilakukan berikutnya. Dirinya dapat dihubungkan ke suatu piranti makan hingga 20 jam sehari.

Tiap-tiap hri, dirinya senantiasa merasa optimis utk sanggup kembali ke keadaan normalnya.

"Ketika aku menonton ke musim depan, aku tahu aku tidak mau sempat jadi orang yg layaknya lalu. Namun aku baik-baik saja dgn itu," kata Lisa. "Pengalaman ini menciptakan aku jadi orang yg senantiasa rendah hati."

Read More →

Thursday, March 5, 2015

Nice

Thank you so much for giving plenty of useful content. I will bookmark your blog site and will be without doubt coming back. Alat Dapur | Peralatan Dapur | Alat Dapur Modern

Read More →

Monday, June 23, 2014

Budidaya Ikan Sidat Siap Ekspor Ke Jepang

Budidaya Ikan Sidat Siap Ekspor Ke Jepang - Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan. Fakta ini menjadikan Indonesia sangat kaya akan sumber daya laut, termasuk berbagai jenis ikan.

Salah satu potensi perikanan yang cukup besar adalah jenis ikan sidat. Nilai ekonomisnya yang tinggi membuat Jepang menjadi pasar terbesar ikan ini.

Dari 19 jenis ikan sidat yang ada di dunia, sembilan jenis di antaranya hidup di perairan Indonesia. Salah satunya adalah jenis Anguilla bicolor bocolor. Spesies yang paling diminati pasar dunia itu ternyata hanya hidup di Indonesia.

http://ebudidaya.com

Untuk mengoptimalkan peluang yang ada terkait budidaya ikan sidat maka LPPM Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan riset tentang budidaya sidat. Berdasarkan hasil riset yang tersebut, civitas akademika UNS pun mencoba mengembangkan budidaya ikan sidat di kolam.

Menurut salah satu peneliti, Agung Budiharjo, sumber benih didapat dari berbagai daerah di Indonesia. UNS bekerjasama dengan nelayan dari Pacitan, Jogja, Purworejo bahkan sampai wilayah Sumatra. Ketika pertama ditangkap, mereka berhasil mengumpulkan sekira 6.000 ekor ikan. Namun karena ukurannya yang masih kecil, maka belum bisa langsung dilepas ke petani.

"Benih ikan kami tangkap langsung dari alam (habitat aslinya). Nanti setelah kira-kira panjangnya 15 cm siap untuk kami tebar ke kolam," jelas Agung, Senin (23/6/2014).

Sejak ditangkap di muara, ikan sidat dipelihara selama delapan minggu. Setelah itu, ikan dilepas ke kolam untuk dipelihara petani.

"Baru sekira enam bulan bisa dipanen dan siap dikonsumsi dengan ukuran sekilo berisi sekira tiga ekor," paparnya.

Menurut Agung, pihak UNS juga menggandeng petani plasma yang tersebar di wilayah Kabupaten Karanganyar, Klaten, Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, Banyumas, Blitar dan Banten

Read More →